Jakarta Utara,  Media Budaya Indonesia. Com - Upaya pencegahan radikalisme sejak usia dini terus diperkuat. Kepolisian melalui program Police Go To School bersama Densus 88 Antiteror Polri menyambangi SMA Negeri 40 Jakarta Utara, Kamis (18/12/2025), untuk memberikan edukasi kepada pelajar terkait bahaya radikalisasi dan kekerasan terhadap anak.

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 08.00 WIB tersebut dihadiri langsung oleh Kompol Ridjoko Suseno, S.H., M.H. dari Densus 88 Polri, didampingi personel Bhabinkamtibmas Kelurahan Pademangan Barat serta anggota Densus 88 lainnya. Kehadiran aparat kepolisian disambut pihak sekolah, guru, serta para siswa-siswi SMAN 40 Jakarta.

Dalam sambutannya, Kompol Ridjoko Suseno menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pencegahan terorisme yang menitikberatkan pada pendekatan edukatif dan persuasif di lingkungan pendidikan.

Pelajar merupakan kelompok strategis yang harus dibekali pemahaman sejak dini agar tidak mudah terpengaruh paham radikal. Pencegahan jauh lebih efektif dilakukan melalui edukasi,” ujarnya.

Sementara itu, BRIPTU Dani dalam pemaparannya menjelaskan definisi terorisme sebagai tindakan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan dengan tujuan menimbulkan ketakutan massal, yang biasanya dilatarbelakangi motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan. Ia menegaskan pentingnya peran pelajar dalam menjaga lingkungan sekolah yang aman dan toleran.

Pada kesempatan yang sama, BRIPDA Stevi memaparkan studi kasus mengenai doktrinasi paham radikal yang menyasar anak-anak melalui media digital, termasuk permainan daring. Ia mengingatkan bahwa ruang virtual dapat dimanfaatkan pihak tertentu untuk menyebarkan ideologi menyimpang apabila tidak diimbangi dengan literasi digital yang baik.

Kepala Sekolah SMAN 40 Jakarta, Adriansyah, M.Pd, mengapresiasi kegiatan tersebut dan menilai program Police Go To School sangat bermanfaat bagi siswa.

"Kami menyambut baik kegiatan ini karena memberikan wawasan penting kepada siswa tentang bahaya radikalisme serta cara menyikapinya secara bijak,” kata Adriansyah.

Selama kegiatan berlangsung, situasi terpantau aman dan kondusif. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pelajar terhadap nilai-nilai kebangsaan serta memperkuat peran sekolah sebagai benteng awal pencegahan radikalisme dan kekerasan terhadap anak.

(NK)